Baturaja Oku, Buser86news.com-Puluhan Warga masyarakat OKU yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli OKU (AMP-OKU) kompak menggelar aksi dengan mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) (OKU,) guna menolak kenaikkan tarif 100 persen yang telah diberlakukan oleh PDAM (OKU,) Kamis (13/03/2025).
Dalam orasi yang disampaikan oleh Elvis, salah satu aktivis Kabupaten (OKU) dari puluhan aktivis lainnya yang pro rakyat datang bersama peserta aksi puluhan massa warga masyarakat Kabupaten (OKU)dalam orasinya Elvis menyampaikan apapun bentuk alasan jawaban dari PDAM (OKU) dalam hal menaikkan tarif PDAM hingga 100 persen lebih,sangat tidak rasional dan sangat tidak memihak rakyat kecil.
“Apapun alasan mereka (PDAM, red) menaikkan tarif 100 persen itu saya menilai sangat tidak mendasar dan tanpa kajian dan sangat tidak memihak rakyat kecil. Dengan kondisi ekonomi keadaan sekarang sedang susah, mereka malah tega menaikkan tarif hingga 100 persen lebih yang diduga demi kepentingan golongan atau sekelompok oknum yang ingin menikmati atau mendapat keuntungan dari kenaikkan tarif ini. Sementara kita rakyat kecil menjerit menjadi korban” ujar Elvis.
“Kami bersama pelanggan ini sebagai korban kezaliman “PDAM (OKU )sangat keberatan atas kenaikan tarif yang lebih dari 100 persen tanpa kajian yang mendalam ini, tanpa pemberitahuan, dan tanpa dasar ini. Maka dari itu kami meminta dengan tegas, karena tarif sudah naik per Januari 2025 pada PDAM (OKU) untuk dibatalkan dan mengajukan penurunan tarif kembali ke Bupati (OKU) supaya dibikin lagi Perbub (Peraturan Bupati, red) perubahan nya, agar di turunkan kembali demi masyarakat( OKU,)” tegas Elvis.
Orasi pro membela rakyat kecil juga disampaikan Amrul Alamsyah, SE., selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K.SPSI) Kabupaten (OKU) pria yang akrab dipanggil Amrul ini menyampaikan penolakannya, dengan menegaskan tidak mendukung program PDAM terkait kenaikkan tarif 100 persen lebih.
“Dengan penuh pertimbangan dan kesepakatan bersama, kami Pengurus DPC KSPSI Kabupaten (OKU )menolak/tidak mendukung program kenaikkan tarif 100 persen lebih ini. Kesepakatan kami menolak/tidak mendukung lantaran kami melihat program tersebut tidak memihak kepada masyarakat kecil, khususnya pelanggan PDAM (OKU )yang tentunya akan terbebani dengan kenaikan tarif 100 persen yang diberlakukan, dan kami menilai keputusan tersebut kurang tepat ditengah kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak baik,” sebut Amrul.
Pengangguran, tambah Amrul, semakin banyak dan upah buruh masyarakat kecil dibawah upah minimum. Sementara kenaikan tarif 100 persen PDAM ini sangat tidak sesuai dengan penghasilan warga masyarakat (OKU) yang notabene nya kebanyakan buruh. Jika dibiarkan kenaikkan tarif 100 persen lebih ini, bukan berarti akan bisa menciptakan pelaku tindak pidana kriminal baru di( OKU), lantaran pendapatan mereka tidak sesuai dengan pengeluaran,” ungkap ketua DPC K.SPSI (OKU.)
Pada aksi damai Tolak Kenaikkan Tarif 100 Persen Lebih PDAM (OKU) ini, dikordinatori oleh kordinator aksi, Yandri. Dalam orasinya Yandri yang juga merupakan salah satu dari sekian banyak warga masyarakat (OKU) yang menolak keras kenaikkan 100 persen tarif PDAM (OKU )ini dengan lantang menyuarakan, supaya PDAM (OKU )lebih peduli lagi dengan rakyat kecil, dengan kembali membatalkan tarif kenaikkan tagihan 100 persen pelanggan PDAM (OKU).
“Meski aksi kami hari ini tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari pihak PDAM, tapi kami sepakat jika satu bulan kedepan PDAM (OKU) tidak menurunkan kenaikan tarif 100 persen mereka, maka kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak. Kami juga akan mengadakan posko pengaduan bagi masyarakat( OKU,) khususnya pelanggan PDAM yang keberatan akan kenaikan tarif 100 persen ini, untuk menjadi bahan kami berorasi didepan Bupati (OKU )nanti,” kecam Yandri.
Hal senada juga disampaikan Hendri Marico kordinator lapangan.
(Helda Febria)